Saturday, May 4, 2013

BULA - Baju Laktasi untuk Ibu yang Menyusui

yap, ini lanjutan dari sepenggal kisah perjalanan mengenai kami para Tim BULA untuk Ibu tercinta, setelah beberapa lama dan dengan sebelumnya bermimpi aneh mengenai Bula dipakai sama Ibu-ibu akhirnya pun kita lolos didanai dikti ;) terimakasih dikti~

perjalanan demi perjalanan pun kamu lewati, dari hal berkenalan dan saling paham satu sama lain, mencari tukang jahit, mencari kain, memutuskan bagaimana pemasaran yang baik, bergosip ria, bercanda dan tertawa. dari hal yang banyak diatas, yang paling saya suka adalah belanja kain, hahaha. entah kenapa? mungkin karena naluri perempuan, bersemangat sekali mencari kain, memutuskan corak kain apa yang pantas untuk digunakan, pergi dari satu toko ke toko lain, sehabis itu makan eskrim walaupun cuma es krim cup. hahaha.

tahap demi tahap kami lewati dari moev internal dan monev eksternal, semua tidak ada kendala. yaaa ada sih beberapa hal sepele dan kadang salah paham gitu. tapi bisa teratasilah.
berikut beberapa cuplikan gambar hasil karya kami :)
semoga bisa menjadi kenangan indah yang bisa diceritakan anak cucu, hihi


model pertama kita, namanya anisa hidayah. sukanya modelling, saking cintanya sama modelling dia rela bantu kita tanpa dibayar apapun. anaknya baiiiiiiik banget, masih jomblo. ga nyesel punya sahabat kaya dia :)

ini model kedua kita, adek angkatan. udah menjadi wanita seutuhnya. karena cantik luar dalam makanya kita minta bantuan sama dia juga, dan alhamdulillah mau :)

ini motif dari Bula, kembang-kembang dan longgar sehingga nyaman dipakai oleh para wanita


ini model ketiga kita, namanya Pipit, anaknya juga baik banget, lucu, dan yang pasti cantik. makanya kita minta bantuan untuk jadi model kita, hihihi

ini banner kita - yang entah kemana

nah ini brosur kita, yang sering dibagikan ketika kita sedang mendarat

cara pemakaian BULA

ini katalog kami :)

dan semua ini yang ngedesign dari si Cantik Putri, smart banget masalah design, angkat empat jempol buat keahlian yang ga dimiliki semua umat, termasuk saya :)

Yaaa, walaupun kami tidak masuk pimnas tapi kami tetep ngerasa bersyukur, salah satunya karena kami bisa dipersatukan untuk menjadi satu team yang solid. dan banyak hal yang bisa saya dapatkan hikmahnya dari pengalaman menghasilkan sebuah produk BULA ini.

Dengan Bula, mungkin ini kali pengalaman pertama saya pernah merasa kehilangan seorang sahabat, emm bagaimana ya rasanya ketika kamu tahu teman yang kamu anggap baik sekali, kadang menjadi tempat curahan hati kamu dan kamu  kagumi karena kedewasaanya tiba-tiba membicarakan kamu dan mengatakan hal yang tidak-tidak bahkan tidak hanya ke satu orang saja.  ini bukan masalah dibicarakan, atau orang lain membicarakan saya yang tidak-tidak, tapi ini mengenai rasa kecewa yang bener-bener dalam karena ketidakterbukaan dia kepada saya. gatau deh kenapa, rasanya campur aduk. ketika mengetahui saya dibicarakan demi tuhan saya tidak marah, malah ada rasa takut kehilangan sahabat karena mungkin salah paham. buru-buru langsung menyelesaikan masalah tersebut karena takut kehilangan sahabat, hal ini berakhir dengan perdamaian dan bergosip ria sampai acara menginap segala. tapi entah kenapa, sejak permasalahan ini yang saya rasakan ada jarak diantara kita. entah kenapa. yasudahlah~ berusaha mempunyai hati lapang seluas jagad raya. hei, kadang kangen juga sama kamu~

Dan dari Bula juga saya belajar banyak hal, dari bagaimana kita menghargai hasil karya teman kita dengan sedikit kata reiforcement sebagai bahan bakar penyemangat, bagaimana untuk bisa peka dengan keadaan lingkungan - saya belajar dari salah satu rekan yang sumbu pekanya harus diletupkan dulu baru menyala - kadang kamu harus bisa meletup sendiri guys dan perlu kamu tahu juga kadang kamu yang harus meletupkan sumbu lain, pantang menyerah dan semangat untuk terus berkarya yang ketika di tengah perjalanan sudah merasa letih untuk meneruskan - ada semangat dan kekuatan dari mereka - melihat teman-teman  semangat bisa menularkan energi positif ke diri kita juga, bagaimana bekerja tanpa pamrih hanya berbalas rasa kepuasan dan kesenangan, bagaimana menghargai kehidupan dan keputusan orang lain terhadap hidupnya, bagaimana menjaga emosi, dan banyak hal lainnya.


Dan waktu pun berlalu, setiap orang mempunyai jalan masing-masing.
Bula hanya sebagai pengantar pertemuan singkat kita yang telah ditakdirkan Sang Pengatur Waktu untuk bisa menjadi kenangan dalam dan pengambilan hikmah kehidupan di segelincir kehidupan kita.
walaupun umur Bula tak sepanjang yang kita citakan ketika di depan Ismangoen, tapi Bula akan menjadi kenangan yang tumbuh seumur hidup dan tak terlupakan.


kadang merindukan juga ketika rapat dan ketika bersama kalian~
terimakasih untuk semua, kalian (sangat) luar biasa~

No comments:

Post a Comment